Sabtu, 09 Oktober 2010

yuk belajar bareng :)

..bismillah..

Rasulullah pernah bersabda : “Akan datang suatu masa dimana banyak wanita telanjang meskipun berpakaian. Mereka berkeinginan agar para pria tertarik kepada mereka dan mereka tertarik kepada para pria itu. Para wanita itu bahkan tidak berhak mencium bau surga”

Jilbab itu menghapus rasa iri dari kesenjangan ekonomi yang mungkin ada. Jilbab menggambarkan status yang sama pada wanita Muslim. Apakah mereka miskin atau kaya, Jilbab memberikan kehormatan dan martabat yang sama bagi setiap wanita.

Dapatkah seorang pria bekerja dengan kosentrasi dan baik jika disekelilingnya duduk atau berdiri seorang wanita yang berpakaian sexi dan minim dengan rok mini, sepatu hak tinggi dan belahan dada yang aduhai???

Orang barat sering menganggap wanita Muslim adalah kaum rendah, karena memakai Jilbab. Orang barat merasa bangga dengan emansipasi wanitanya, dimana wanita bebas memakai pakaian dari yang tertutup sampai yang setengah telanjang alias “Bikini”, bahkan ada perkumpulan yang mana disitu semua harus telanjang. Tetapi secara umum wanita barat suka yang agak buka-bukaan dalam berpakaian alias yang sexi-sexi. Banyak dari mereka suka jika bisa menarik lawan jenis dan berakhir di tempat tidur.

Bagi Barat, lembaga perkawinan pun kini sudah rapuh. Kehidupan perkawinan menjadi beban, dan bagi Barat konsep tersebut adalah sesuatu yang tolol, termasuk pakaian yang menutup seluruh tubuh. Mereka menganggap pakaian tertutup rapat seperti itu adalah belenggu. Itulah mengapa di Barat marak hidup serumah tanpa perkawinan “Kumpul Kebo”. Bahkan ada yang sampai mempunyai anak tetapi mereka tidak menikah. Dan sungguh hal yang memprihatinkan jika sampai orang timur seperti Indonesia ikut-ikutan gaya mereka.

Sungguh suatu yang aneh bahwa mereka mengaku beragama Kristen tetapi tidak membaca Kitabnya. Di Islam juga banyak orang yang beragama Islam tetapi mereka tidak membaca Kitab Sucinya. Bahkan banyak umat Islam yang entah tidak tahu atau tidak mau tahu mengatakan bahwa perintah Jilbab tidak ada dalam Al-Quran.

Jilbab sebenarnya adalah syariat yang diturunkan oleh para nabi, khususnya sejak Ibrahim hingga Muhammad. Dalam Injil pun Yesus (Nabi Isa) memerintahkan wanitanya untuk menutup tubuh mereka. Kalau kita lihat para biarawati di Film-film Hollywood, tampak bahwa mereka memakai Jibab, tetapi hanya biarawati, lainnya tidak. Sedangkan di Islam semua wanita baik Ustadzah, pegawai kantor, ibu rumah tangga dll diwajibkan memakai Jilbab saat di muka umum (diluar keluarga). Wanita Muslim yang sudah dewasa tetapi tidak memakai Jilbab mungkin dia tidak tahu kalau Allah memerintahkannya dalam Al-Quran atau mereka memang kaum yang membangkang.

Sebenarnya Jilbab itu tidak memandang siapa yang memakainya, entah itu wanita Pendosa atau wanita shaleh. Semua wanita dari golongan atas sampai bawah, dari yang bermoral jelek (Pendosa) atau bermoral bagus (shaleh), semua harus memakai Jilbab. Itu adalah salah kalau banyak kalangan berpendapat bahwa Jilbab hanya untuk wanita yang sudah beragama bagus, dan yang belum beragama bagus tidak usah memakai daripada mengotori. Sehingga banyak kalangan wanita merasa belum siap memakai Jilbab karena merasa agamanya belum bagus.

Ingat dalam menutup tubuh usahakan lekuk-lekuk tubuh dapat dihilangkan semaksimal mungkin (jangan pakai Jilbab ketat). Banyak Umat Muslim yang memakai Jilbab tetapi ketat. Jilbab yang mereka pakai sama saja pakaian menyelam, karena meski tubuh tertutup tetapi lekuk-lekuk tubuh kelihatan (berpakaian tetapi telanjang). Inti menutup tubuh itu bukan sekadar menutub tubuh, tetapi sebisa mungkin menyamarkan bentuk tubuh (tidak kelihatan lekuk-lekuknya).
Dalam berjilbab pun banyak pendapat atau aliran. Ada yang tertutup penuh, ada yang kelihatan muka sama telapak tangan, ada yang kainnya polos, ada yang kainnya bermotif, itu terserah kemantapan hati mereka. Boleh saja memakai Jilbab seperti itu (entah tertutup penuh, Modis, biasa dll) asal kriteria diatas dipenuhi.

“Ketika seorang pria melihat wanita yang berjilbab, maka pandangannya akan berhenti pada Jilbab itu saja. Mereka tidak dapat meneruskan pandangannya lebih jauh ke tubuh wanita yang bersangkutan”. (Karimah Umar-Mualaf Amerika)

Dalam Injil disebutkan :

TIMOTIUS I (2 : 19)
“Bahwa wanita harus berpakaian menutupi kemaluannya, mereka begitu bersinar dan memiliki fisik yang unik, mereka punya area yang tertutup dan mempunyai rambut keemasan. Jadi yang harus dilakukan adalah harus menutupinya”.

KORINTUS I (11 : 5-6)
Dikatakan bahwa Wanita yang tidak menutupi kepalanya sebaiknya mencukur rambutnya sampai habis

Dalam Al-Quran disebutkan :

QURAN SURAT 7 : 26

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

QURAN SURAT 24 : 31

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung

QURAN SURAT 24 : 60

Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dalam Surat 24 ayat 31 diatas dimulai dengan kata “……. janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya”. Yang biasa nampak tentu saja Wajah (leher keatas), tangan dan kaki (tapi konteks disini adalah muka dan telapak tangan, jika diteruskan ke kalimat selanjutnya). Dilanjutkan Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, maksudnya yaitu bahwa kain kudung adalah kain yang menutup kepala, jadi hendaknya kain kudung tersebut menutup juga sampai dadanya tetutup. Maksudnya yaitu bahwa wanita harus menutup tubuhnya sehingga perhiasannya dalam konteks awal kalimat cuma nampak muka dan telapak tangan (tangan se -sepergelangan tangan) , dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka…., atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Kata perhiasan diatas tentu maknanya luas.Dalam kalimat awal si wanita kondisinya sudah tertutup tubuhnya, jadi bisa saja perhiasan disini adalah sejenis barang mulia atau mungkin bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan dan kaki (tidak bagian tubuh utama).

Maksud dari ayat ini bahwa di dalam keluarga sendiri boleh tidak berjilbab selama disitu tidak ada lelaki yang bukan muhrimnya, atau di luar keluarga juga boleh tidak ber-Jilbab selama yang ditemui laki-laki yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita atau pun anak-anak yang belum mengetahui tentang aurat. Tetapi kalau ada laki-laki normal yang lain, wajib pakai Jilbab.

Dalam Surat 24 : 60 dimaksudkan bahwa wanita yang sudah tua yang sudah tidak begitu menarik lagi boleh tidak berjilbab (sunah hukumnya). Karena Jilbab itu hukumnya wajib berlaku bagi wanita yang sudah dewasa (Baligh) sampai usia tua, tetapi hukumnya menjadi sunah ketika wanita sudah tua.

Itu adalah benar bahwa Umat Islam adalah lebih “Kristen” dari umat Kristen. Bahwa umat Islam menjalankan seluruh ajaran Yesus yang diungkap kembali oleh Nabi terakhir yaitu Muhammad, setelah pengikut Yesus menyelewengkan ajaran Yesus.

Kalau kita lihat di negara tempat Islam lahir (Arab), semua wanita yang beragama Islam memakai Jilbab. Diluar Arab, seperti Indonesia, lambat laun para wanitanya memakai Jilbab. Yang jadi pertanyaan mengapa tidak dari dulu wanita Indonesia memakai Jilbab?. Hal itu dikarenakan masih banyak orang Islam di Indonesia yang belum mengetahui ajaran Islam yang benar itu sendiri.

Islam masuk Indonesia sekitar abad 13 dan saat itu bermunculan kerajaan-kerajaan Islam. Tetapi belum sempat Islam diajarkan secara betul datanglah Penjajah pada tahun 1400-an. Dan otomatis umat Islam saat itu disibukkan untuk mengusir penjajah, sehingga Syar Islam terhambat. Jadi banyak yang beragama Islam tetapi belum tahu secara mendalam tentang Islam. Hal itu berlangsung selama hampir 350 tahun selama penjajahan Belanda. Setelah Indonesia merdeka, baru umat Islam Indonesia mulai mendalami Islam lagi dan sebagian mulai memakai Jilbab.

Yang sudah mengerti akan memakai Jilbab dengan benar (menutup tubuh sekaligus menyamarkan lekukan tubuh). Yang baru mengerti dan belajar mungkin baru sebatas menutup tubuh tetapi tidak sepenuhnya atau berjilbab tetapi masih kelihatan lekukan tubuh. Yang belum mengerti ya seperti anda-anda kaum wanita yang lebih suka dilihatin mata lelaki, anda-anda yang pakai rok mini, dada terbelah kelihatan setengah dll.

Bagi anda-anda yang ingin beragama secara benar, maka mulailah melakukan kebenaran dari yang kecil dulu semampu kita.

courtessy by http://islambisa.wordpress.com

10 alasan untuk tidak berhijab

..bismillah..



ALASAN I:
Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini;
Pertama, apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam? Dengan alami ia berkata, Ya,sambil kemudian mengucap Laa Ilaa haIllallah! Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhammadan rasullullah! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu ia yakin akan Islam beserta seluruh hukumnya.
Kedua, kami menanyakan; Bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata; Ya, itu adalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci dan merupakan sunnah Rasulullah SAW yang suci.
Jadi kesimpulannya disini, apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya?
ALASAN II :
Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka.
Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jalla termulia, Rasulullah SAWW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana; “Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT.” (Ahmad)Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat disebutkan; “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . ” (QS.An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Allah berfirman; “dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…” (QS. Luqman : 15)
Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah Allah SWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka. Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah berfirman di ayat yang sama; “dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.”
Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu.
ALASAN III :
Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan saya memakai jilbab.
Saudari ini mungkin satu diantara dua tipe: dia tulus dan jujur, atau sebaliknya, ia seorang penipu yang mengatasnamakan lingkungan pekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan memulai dengan menjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur.
“Apakah anda tidak tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan hijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya? Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini, bagaimana mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidak mempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dan kematianmu?”
Bukankah Allah SWT telah berfirman; “maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan,jika kamu tidak mengetahui” (QS An-Nahl : 43).
Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu.
Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah auratmu dengan jilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripada kesenangan syetan. Karena kejahatan dapat berawal dari pemandangan yang memabukkan dari seorang wanita.
Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalam menjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segala permasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman;
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya..” (QS. AtTalaq :2-3).
Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantung pada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku. Kehormatan dan kedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah SWT dan Rasul-Nya SAW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang murni.
Dengarkanlah kalimat Allah; “sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu..” (QS. Al- Hujurat:13).
Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencari kesenangan dan keridhoan Allah SWT, dan berikan harga yang sedikit pada benda-benda mahal yang dapat menjerumuskanmu.
ALASAN IV :
Udara di daerah saya amatlah panas dan saya tidak dapat menahannya. Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jika saya memakai jilbab.
Allah SWT memberikan perumpamaan dengan mengatakan; “api neraka jahannam itu lebih lebih sangat panas(nya)jikalau mereka mengetahui..” (QS At-Taubah : 81)
Bagaimana mungkin kamu dapat membandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam? Sesungguhnya saudariku, syetan telah mencoba membuat talli besar untuk menarikmu dari panasnya bumi ini kedalam panasnya suasana neraka.
Bebaskan dirimu dari jeratannya dan cobalah untuk melihat panasnya matahari sebagai anugerah, bukan kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwa intensitas hukuman dari Allah SWT akan jauh lebih berat dari apa yang kau rasakan sekarang di dunia fana ini.
Kembalilah pada hukum Allah SWT dan berlindunglah dari hukuman-Nya, sebagaimana tercantum dalam ayat; “mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula
mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah” (QS. AN-NABA 78:24-25).
Kesimpulannya, surga yang Allah SWT janjikan, penuh dengan cobaan dan ujian. Sementara jalan menuju neraka penuh dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.
ALASAN V :
Saya takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di lain hari saya akan melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekali orang yang begitu.
Kepada saudari itu saya berkata, “apabila semua orang mengaplikasikan logika anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruh kewajibannya pada akhirnya nanti!
Mereka akan meninggalkan shalat lima waktu karena mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktu shalat itu. Mereka akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karena mereka tekut tidak dapat menunaikan satu hari ramadhan saja di bulan puasa, dan seterusnya. Tidakkah kamu melihat bagaimana syetan telah menjebakmu lagi dan memblokade petunju bagimu?
Allah SWT menyukai ketaatan yang berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil atau dianjurkan. Lalu bagaimana dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban memakai jilbab? Rasulullah SAWW bersabda; “Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah perbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang lain anggap kecil.”
Mengapa kamu saudariku, tidak melihat alasan mereka yang dibuat-buat untuk menanggalkan kembali jilbab mereka dan menjauhi mereka? Mengapa tidak kau buka tabir kebenaran dan berpegang teguh padanya?
Allah SWT sesungguhnya telah berfirman; “maka kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang di masa kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. AL BAQARAH 2:66)
Kesimpulannya, apabila kau memegang teguh petunjuk dan merasakan manisnya keimanan, kau tidak akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah kau melaksanakannya.
ALASAN VI :
Apabila saya memakai jilbab, maka jodohku akan sulit,jadi aku akan memakainya nanti setelah menikah.
Saudariku, suami mana pun yang lebih menyukaimu tidak memakai jilbab dan membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkan hukum dan perintah Allah SWT dan bukanlah suami yang berharga sejak semula. Dia adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungi dan menjaga perintah Allah SWT, dan jangan pernah berharap tipe suami seperti ini akan menolongmu menjauhi api neraka, apalagi memasuki surga Allah SWT. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan ketidak- taatan kepada Allah SWT, akan selalu menghadapi kepedihan dan kemalangan di dunia kini dan bahkan di akhirat nanti.
Allah SWT bersabda; “dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (QS. TAHA 20:124)
Pernikahan adalah sebuah pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT kepada siapa saja yang Ia kehendaki.
Berapa banyak wanita yang ternyata menikah sementara mereka yang tidak memakai jilbab tidak? Apabila kau, saudariku tersayang, mengatakan bahwa ketidak-tertutupanmu kini adalah suatu jalan menuju sesuatu yang murni, asli, yaitu pernikahan. Tidak ada ketertutupan. Saudariku, suatu tujuanyang murni, tidak akan tercapai melalui jalan yang tidak murni dan kotor dalam Islam. Apabila tujuannya bersih dan murni, serta terhormat, maka jalan menuju kesana pastilah harus dicapai dengan bersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita menyebutnya : Alat atau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan yang ada untuk mencapai tujuan tersebut.
Kesimpulannya, tidak ada keberkahan dari suatu perkawinan yang didasari oleh dosa dan kebodohan.
ALASAN VII :
Saya tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan Allah SWT : “dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”(QS.Ad-Dhuhaa 93: 11). Bagaimana mungkin saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutku yang indah?
Jadi saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu mendukung kepentingannya dan pemahamannya sendiri ! ia meninggalkan tafsir sesungguhnya dibelakang ayat itu apabila hal itu tidak menyenangkannya. Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudari kita ini tidak mengikuti ayat : “janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak daripadanya” (QS An-Nur 24: 31] dan sabda Allah SWT: “katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya..” (QS Al-Ahzab 33:59). Dengan pernyataan
darimu itu, saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yang sesungguhnya telah dilarang oleh Allah SWT, yang disebut at-tabarruj dan as-sufoor. Berkah terbesar dari Allah SWT bagi kita adalah iman dan hidayah, yang diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamu tidak mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu ini?
Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang lebih besar daripada petunjuk dan hijab?
ALASAN VIII :
Saya tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi saya akan memakainya bila saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjuk olehNya.
Saya bertanya kepada saudariku ini, rencana atau langkah apa yang ia lakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah SWT seperti yang dia katakan? Kita mengetahui bahwa Allah SWT dalam kalimat-kalimat bijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala sesuatu. Itulah mengapa orang yang sakit menelan sebutir obat untuk menjadi sehat, dan sebagainya.
Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan dan usahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya, berdoa, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 1:6 “Tunjukilah kami jalan yang lurus” serta berkumpul mencari pengetahuan kepada muslimah-muslimah lain yang lebih taat dan yang menurutnya telah diberi petunjuk dengan menggunakan jilbab?
Kesimpulannya, apabila saudariku ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggu petunjuk dari Allah SWT, dia pastilah akan melakukan jalan-jalan menuju pencariannya itu.
ALASAN IX :
Belum waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda untuk memakainya. Saya pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahan umur dan setelah saya pergi haji.
Malaikat kematian, saudariku, mengunjungi dan menunggu di pintumu kapan saja Allah SWT berkehendak.
Sayangnya, saudariku, kematian tidak mendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaat kau masih dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan Allah SWT bersabda;
“tiap umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS Al-An’aam 7:34] saudariku tersayang, kau harus berlomba-lomba dalam kepatuhan pada Allah SWT; “berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumu..” (QS Al-Hadid 57:21)
saudariku, jangan melupakan Allah SWT atau Ia akan melupakanmu di dunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri dengan tidak memenuhi hak jiwamu untuk mematuhi-Nya. Allah mengatakan tentang orang-orang yang munafik, “dan janganlah kamu seperti orang- orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri” (QS Al-Hashr 59: 19)
saudariku, memakai jilbab di usiamu yang muda, akan memudahkanmu. Karena Allah SWT akan menanyakanmu akan waktu yang kau habiskan semasa mudamu, dan setiap waktu dalam hidupmu di hari pembalasan nanti.
Kesimpulannya, berhentilah menetapkan kegiatanmu dimasa datang, karena tidak seorang pun yang dapat menjamin kehidupannya hingga esok hari.
ALASAN X :
Saya takut, bila saya memakai jilbab, saya akan di-cap dan digolongkan dalam kelompok tertentu! Saya benci pengelompokan!
Saudariku, hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanya disebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok / tentara Allah (Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan, karena kepatuhan mereka. Dan kelompok kedua adalah kelompok syetan yang terkutuk (hizbush-shaitan) yang selalu melanggar Allah SWT. Apabila kau, saudariku, memegang teguh perintah Allah SWT, dan ternyata disekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang memakai jilbab, kau tetap akan dimasukkan dalam kelompok Allah SWT. Namun apabila kau memperindah nafsu dan egomu, kau akan mengendarai kendaraan Syetan, seburuk-buruknya teman.
KESIMPULAN
Tubuhmu, dipertontonkan di pasar para syetan dan merayu hati para pria. Model rambut, pakaian ketat yang mempertontonkan setiap detail tubuhmu, pakaian-pakaian pendek yang menunjukkan keindahan kakimu, dan semua yang dapat membangkitkan amarah Allah SWT dan menyenangkan syetan. Setiap waktumu yang kau habiskan dalam kondisi ini, akan terus semakin menjauhkanmu dari Allah SWT dan semakin membawamu lebih dekat pada syetan. Setiap waktu kutukan dan kemarahan menuju kepadamu dari surga hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepada kematian. “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain dari kesenangan yang memperdayakan” (QS Ali `Imran 3:185).
Naikilah kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelum kereta itu melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku, apa yang terjadi hari ini sebelum esok datang.
Pikirkan tentang hal ini, saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat !

courtessy by http://apitaik.blogspot.com/2010/10/sepuluh-alasan-untuk-tidak-memakai.html

Selasa, 14 September 2010

My Great Family

..bismillah..


 
my family is fun and sometimes boring
my family is funny and sometimes serious 
my family is cool but sometimes embarrassing 
my family is a shoulder to cry on
my family is special
my family is just my family

My parents are great as god
My brother mean more to me
more than my life.
My family will forever be in my heart
My family is more important than my friends
Family is family
Who allways with me in my happiness
and sadness
My family is allways in front of my Victory
not behind me
My family is who i can fully trust in this world.
my family is secret diary for me. 


(Neethu Nandakumar)


..i love them...
..all of you..
..my family..
..May Allah always bless us..

beware!! It's so..so... cheap!! :)

..bismillah..

Berawal dari jalan buat nyari makan, coz sejak perjalanan Jogja-Jakarta via kendaraan ekonomi so..so... exhausted.. Sampe Sukarno-Hatta trus lanjut Damri ke Gambir dan akhirnya sampe kosan. Tak mau lama2 denger protes orkestra perut yang tak kenal lelah, akhirnya gw sama baim memutuskan untuk hunting mi ayam.. Slruupp... ngidam tingkat tinggi..

well, karna 'Lebaran Fever" megalami endemi dimana-mana, walhasil orkestra tak bisa segera disudahi. Dan dengan perjalanan penuh peluh dan perjuangan, akhirnya... Voilaaa.. "Mi Ayam Mas Boy" Judulnya meyakinkan banget... Dan kita memutuskan makan di situ. Kebetulan letaknya tepat di depan Gramed Matraman.. Coba deh... Uennaaaakkkkk reeekkkk. Pas di lidah... Ada jamurnya juga... jadi 'taste'nya lebih "gimanaaa" gitu... Harganya Rp 12.000,- per porsi

eniwei...
kita tidak akan membicarakan hal ini. Akhirnya kita memutuskan untuk mampir ke Gramedia matraman. Sebenernya sih gw juga emang lagi butuh beli bukunya Norman Edwin, yang notebene uda gw puterin toko buku sekitaran Senen-Lapangan Banteng tapi ga pernah nemu... dan.. taraaaa.. I found it!!

Ngantri di kasir dan tak luput dari penglihatan gw, nun jauh di pojokan sana terlihat antusiasme pengunjung yang terlihat tidak biasa. Seakan-akan di pojok itu ada magnet yang bikin orang2 pada nemplok. Kira-kira kayak gini...


ups..
bukan... ini mah ngantri sembako...
well, yang pasti gw jadi mulai tertarik buat dateng juga karna dari kejauhan gw sempet melihat papan bertuliskan "50%"
dan adrenalin gw pun memacu lebih cepat...
It's shopping timeeeeee...
:D

Sumpeee
murah-murah banget..
dan dalam waktu kurang dari 10 menit ada sekitar 5 buah novel uda di tangan gw. kalo saja baim ga ngingetin gw buat insap biar ga kalap, bisa jadi gw nyari kosan baru buat naro buku2 gw (ini lebay)

Dan setelah melewati proses seleksi yang ketat, akhirnya beberapa buku telah gw eliminasi dan terpilihnya "Big 3"

Buku2 beruntung itu antara lain:
1. Memoar biru Gie (Rp 5000,-)
2. Pramudya Ananta Noer, lupa judulnya (Rp 15.000,-)
3. Novel dari vietnam, gw lupa judulnya (Rp 15.000,-)

Murah Kaaannn...
Walhasil gw dapet 4 buku hari ini...



wew...
suka deeeehhhh
cekidot deh.. kali aja skarang masi diskonan
heheh
hepi shopping dude..
:)

just call him "Mr. Tengil"

..bismillah..


my lil' brother...
Full Name: Latief Harimukti Wibowo
Nick Name: Latief, Tengil, Uti
Age: 4 yrs
Hobbies: Mess, throw anything, watching Power Ranger
Fav. Food: Kerupuk udang, krupuk ga udang, many kind of kerupuk..

Tukang bikin onar yang punya kebiasaan aneh suka nyimpen duit hasil morotin sodara2 buat ngasih angpao ke dalem kantong handuk yang punya multifungsi bisa jadi lap ingus..

Hafal di  luar kepala lagunya Anang yang "Separuh Jiwaku" sampe abis

Hobi makan krupuk daripada makan daging

Suka dicium sama cewek2 esp cewe cantik (baca: gw)

he looks so cute wear his nu Donald Duck sweater...
I love it..


We Love you our youngest brother...
::kiss::kiss::
:*



Minggu, 12 September 2010

maen air

..bismillah..



i love this part much...
aku yang pake baju orange loh...
:)

Progo Atas
3-4 April 2009
Ekspedisi 30 titik STAPALA

finally i've found you ^^

bismillah...


original posted by rian luthfi
trimakasih Allah :)

"maka nikmat Allah manakah yang akan kau dustakan??
(QS. Ar Rahman)"